Hi, Insight Seekers!
Wah, sepertinya ada yang ketagihan nih menulis tentang cerita dibalik puisi-puisinya :) Tapi kalau boleh jujur dan sedikit narsis (lol), puisi yang akan gue bahas disini adalah salah satu puisi gue yang paling gue sukai. Pembuatannya cukup singkat dan bersumber dari keresahan yang gue rasakan sendiri. Sedikit cerita, gak banyak yang tahu kalau gue suka menulis puisi, karena memang gue tidak pernah menunjukannya. Bukan karena malu, atau takut dibilang "cringe", namun gue takut tulisan gue ini dihubungkan ke salah satu orang atau salah satu kejadian tertenyu, yang mungkin pernah melekat pada gue. Pernah ada satu pengalaman saat gue menceritakan salah satu puisi gue tentang seseorang yang terluka, dimuat di sebuah media online, salah satu sahabat gue bertanya apakah gue baik-baik saja. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya gue memilih menghapusnya. Hal-hal seperti ini yang seringkali membuat keresahan itu muncul.
Sampai akhirnya, setelah ada percakapan dengan diri sendiri, tiba-tiba gue berucap "...padahal kan gue cuma butuh meminjam rasanya aja", gue langsung membuka notes di handphone dan menulis nya.
"Padahal kan gue cuma butuh meminjam rasanya aja"
yang kemudian gue buat menjadi lebih puitis ;
"Ia tidak butuh suatu nama, hanya butuh sebuah rasa"
dan akhirnya, jadilah puisi ini.
Pena, Kata, dan Rasa
Berikan ia sebuah pena
Di kepala nya penuh cerita
Seringkali, itu tentang cinta
Jangan kau tanya untuk siapa
Percayalah, ia tak mengerti juga
Berikan ia sebuah pena
Biarkan ia bermain dengan kata
Sesekali, kulihatnya pejamkan mata
Apakah ia perlu mengingat suatu nama?
Dijawabnya, ia hanya perlu meminjam rasa
Berikan ia sebuah pena
Jika ingin tahu, tunggulah dulu disana
Tinta hitam disulapnya jadi berwarna
Kata-kata yang awalnya sederhana
Dirangkainya jadi penuh makna
Lihatlah ia, si perempuan biasa
Yang berbagi asa demi asa
Dengan pena, kata, dan rasa
Jadilah puisi tentang cerita dibalik semua puisi-puisi gue, yang bukanlah tentang seseorang, namun tentang sebuah rasa. Gue bisa dengan mudah 'meminjam' perasaan yang pernah gue rasakan, atau perasaan yang orang lain rasakan, yang gue tangkap dari cerita-cerita mereka. Lucunya, gue juga suka 'meminjam' perasaan yang orang rasakan dari interaksi orang yang gue lihat di sekeliling gue. Gue bisa ikut tersenyum saat melihat 2 remaja yang sedang tertawa bahagia dalam satu payung saat hujan, gue bisa meminjam rasa bahagia mereka dan menuangkannya dalam puisi tentang jatuh cinta.
Hahaha, tiba-tiba jadi si paling penulis :) Itulah cerita yang dibalik salah satu puisi favorite gue. Kalau ada pembaca blog ini yang juga suka menulis puisi, boleh share juga di kolom komentar ya cara kalian untuk mendapatkan inspirasi dalam menulis. I'd be happy to read!
No comments:
Post a Comment