Wednesday

#TravelwithDis : Jatuh Cinta di Labuan Bajo!

Hi, Experience Seekers!

Setelah di postingan sebelumnya membahas tentang Sailing Trip di Labuan Bajo, kali ini gue akan membahas aktivitas apa saja yang gue lakukan selama di Labuan Bajo selain Sailing Trip. Di akhir, gue juga akan share total budget yang gue habiskan selama hampir 1 minggu di Labuan Bajo! 

Staycation!

Meski belum sebanyak Bali atau Lombok, menurut gue pilihan akomodasi di Labuan Bajo sudah cukup variatif, dari yang on budget hingga bisa jutaan per malam nya. Dari banyaknya pilihan tersebut, gue ingin mencari akomodasi yang memberikan pengalaman yang unik dan berbeda, hingga pilihan gue akhirnya jatuh pada Waecicu Eden Beach. Setelah melihat dari Instagram & Traveloka nya, gue langusng merasa resort ini gue banget, sih? Dengan harga yang masih reasonable, akhirnya gue memilih untuk menginap di hotel ini di hari pertama gue tiba di Labuan Bajo, sebelum berangkat sailing trip.

Setelah sampai di Bandara Internasional Komodo, gue mencari ojek untuk menuju Waecicu Eden Beach. Menurut arahan dari pihak resort, ada 2 cara untuk bisa sampai di resort ini, yakni menaiki speedboat dari Pantai Waecicu, atau menuruni tebing. Karena merasa sepertinya tidak terlalu jauh, kami pun memilih untuk menuruni tebing. Setelah tiba di titik yang diberikan oleh pihak hotel, awalnya gue agak ragu, karena hanya ada tanda di pinggir jalan, yang menunjukan bahwa inilah titik menuju Waecicu Eden Beach. Ojek gue sampai berkali-kali menanyakan apakah ini benar sudah tiba di tempat tujuan. Gue pun mulai menuruni jalan dan mengikuti petunjuk arah yang diberikan. Sebenarnya, perjalanan tidak jauh dan sudah menggunakan tangga, namun ternyata cukup lelah juga karena saat itu jam menunjukan pukul jam 12 siang, ditambah rasa lapar dan ransel yang gue bawa cukup berat. Hahaha. Namun, pemandangan di sekitar jalan membuat gue tetap bersemangat dan gak sabar untuk tiba di resepsionis. Wah, setelah sampai di resepsionis, gue sangat amazed dengan perpaduan pemandangan pantai dan interior ala rustic mediterranean benar-benar memanjakan mata setelah cukup lelah berjalan. 






Untuk kamar nya sendiri, menurut gue ini unik banget! Kamar kami seperti berada di atas tebing dengan pemandangan langsung ke Pantai Waecicu. Bahkan pantai pun tetap terlihat dari dalam jendela kamar. Jarak antar kamar juga tidak terlalu dekat sehingga menambah kesan 'terisolasi' dari resort ini. Tapi ada hal yang cukup bikin gue agak kaget, yakni ternyata tidak ada pintu pada kamar mandi nya? Hahaha.






Banyak hal yang bisa kalian lakukan disini seperti snorkeling, kayaking, atau sekedar bermalas-malasan di sunbed dan hammock yang disediakan di pantai pribadi resort ini. Wah, 2 hari 1 malam disini benar-benar gue habiskan untuk mencoba semuanya. Saat itu adalah kali pertama gue mencoba kayaking, dan surprisingly, ternyata gue cukup cepat bisa menikmatinya. Dari atas kayak, gue pun bisa melihat kamar gue yang ternyata, benar-benar di atas tebing! Jangan lupa juga untuk menikmati sunset dengan bersantai di pinggir pantai. Warna langit jingga keunguan mewarnai malam pertama gue di Labuan Bajo. 




Lokasi Waecicu Eden Beach ini cukup jauh dari pusta kota, sehingga agak suit untuk mencari makanan di luar resort ini. Gue pun makan malam dan kopi disini, dengan harganya yang masih reasonable dan rasa yang cukup memuaskan. Biaya per malam disini sekitar 1,000,000 dan sudah termasuk breakfast ala carte untuk 2 orang. Suasana saat breakfast sangat menenangkan, karena banyak tamu yang menghabiskan waktu dengan menikmati pemandangan, atau sambil membaca buku. Hampir semua tamu resort yang gue lihat saat itu adalah foreigners. Memang, resort ini bukanlah tipe resort yang hype di sosial media. Resort ini juga menyediakan day trip jika kalian ingin island hopping ke Pulau Padar, Pulau Komodo, dll, namun gue tidak menyakan lebih lanjut untuk detailnya karena sudah memesan open trip. Di perjalanan pulang, kami memilih menggunakan speeboat menuju Pantai Waecicu dengan biaya tambahan. Pemandangan sepanjang perjalnan sangat indah, gue juga melewati pantai pribadi yang dimiliki oleh beberapa luxury resort di Labuan Bajo. 




Explore Like Locals! 

Destinasi yang gue rekomendasikan adalah Pantai Pede dan  Bukit Sylvia, yang lokasinya tidak jauh dari pusat kota. Pantai Pede terletak hanya sekitar 500m dari Pelabuhan Labuan Bajo. Saat gue berkunjung kesini, kebetulan sedang ada event sehingga kondisi pantai cukup ramai dengan penduduk setempat.  Gue hanya membawa kain pantai, kopi,dan snack, menghabiskan waktu cukup lama disana untuk menikmati sunset yang begitu sempurna. 




Sementara Bukit Sylvia, membutuhkan waktu sekitar 15 menit mengendarai motor dari pusat kota. Untuk mencapai puncak bukit, gue harus trekking singkat sekitar 15 menit. Gue sampai cukup awal, sekitar setengah 5 sore, sehingga situasi di Bukit Sylvia masih cukup sepi. Gue pun menghabiskan waktu dengan piknik santai dan berfoto-foto. Pengunjung mulai ramai berdatangan sekitar setengah 6 menuju sunset, karena pemandangan sunset yang indah dari atas bukit. Hari itu adalah malam terakhir gue di Labuan Bajo, sambil memandangi sunset yang indah, ada rasa haru karena trip ini berjalan dengan begitu mengesankan. 



Enjoy the Slow Living!

Kalau agenda di atas butuh rencana dan jadwal khusus, agenda ini gue tidak ada jadwal khusus. Hanya jalan pagi menikmati jalanan Bajo yang ternyata sudah mulai gue hafal, membeli kopi di Carpenter Cafe, salah satu coffee shop terkenal di Bajo, makan juga se-random makan mie ayam atau nasi uduk di dekat hotel, dan mengunjungi tempat oleh-oleh di Exotic Bajo dan Kado Bajo. Untuk penginapan selain Waecicu Eden Beach, gue memilih  El Ora Hotel & Eatery, hotel yang harganya cukup terjangkau dan letaknya sangat strategis. Kalian juga harus coba makan siang Sei Sapi disini, enak banget! Mereka juga memiliki sewa motor dan laundry, sehingga sangat memudahkan gue saat di Bajo kemarin. Di malam terakhir, sebelum flight pagi keesokan harinya, gue menginap di salah satu hotel on budget yang lokasinya sangat dekat dengan bandara. 




Untuk makan malam sendiri, gue cukup ada beberapa rekomendasi -- kalau kalian cari seafood dengan tempat yang cukup nyaman, tersedia banyak restaurant di sekitar Pantai Pede. Saat itu gue datang ke Santeria Seafood , namun sayang restaurant tersebut ternyata sudah lama tutup. Kalau kalian cari seafood dengan lengkap dan harga yang masih bisa ditawar, cobalah untung datang ke Kampung Ujung. Kalaupun kalian sudah makan malam di tempat lain, gue tetap merekomendasikan untuk 'nongkrong' sambil makan kerang saus padang atau jus buah di Kampung Ujung, seperti yang gue lakukan. Kalau kalian cari kehidupan malam yang ramai sambil menikmati live music, kalian bisa datang ke cafe-cafe kekinian seperti Seaesta. Tidak seperti di Bali, suasana malam yang ramai disini tidak berlangsung sampai larut. 





Sisanya, kalian bisa menghabiskan waktu dengan berkeliling Bajo dengan menggunakan motor. Pemandangan sepanjang jalan benar-benar seindah itu. Bahkan, gue ada pengalaman nyasar, namun malah menikmati 'kenyasaran' itu karena pemandangan indah yang ditawarkan. Itulah rekomendasi aktivitas di Labuan Bajo yang bisa kalian lakukan selain sailing trip! 

Berikut budget secara umum yang gue keluarkan di Labuan Bajo untuk 2 orang, gue buat sedetail mungkin sampai ke pengeluaran untuk makan dan kebutuhan lain selama disana :


Overall dengan budget tersebut gue sangat puas dengan pengalaman yang gue dapatkan di Labuan Bajo, salah satu core memory yang akan gue kenang selalu! Thank you Bajo, I'd come back for Waerebo (hopefully) !

No comments:

Post a Comment