Wednesday

#TravelwithDis : Slow Living di Jogja!

Hi, Experience Seekers!

Awal tahun 2024 kemarin, gue sempat menghabiskan waktu cukup lama di Jogja bersama keluarga. Ada itinerary khusus yang gue buat untuk wisata sejarah di Jogja & Magelang , ataupun wisata alam dengan bersepeda di Nanggulan, Kulon Progo. Dari banyak kegiatan yang sudah pernah gue lakukan di Jogja, sepertinya agenda menghabiskan malam Jl Malioboro, atau menikmati kuliner Jogja tidak bisa untuk dilewatkan. Di postingan kali ini gue akan share hari-hari di Jogja, tanpa itinerary khusus, sekaligus rekomendasi penginapan yang sangat gue sukai selama beberapa hari gue di Jogja. 

Explore Jl Malioboro & Jl Prawirotaman!

Siapa sih yang bisa ke Jogja, tapi gak berkunjung ke Jl Malioboro? Menurut gue, jalanan satu ini selalu bikin kangen. Gue suka menghabiskan waktu di Jl Malioboro untuk kuliner, berbelanja di Pasar Beringharjo atau Teras Malioboro, atau sekedar berjalan sambil ditemani segelas es kopi susu, melihat kerumunan orang, dan mendengarkan musisi jalanan di Jl Malioboro. Kalau kalian suka berfoto,  cukup banyak street photographer yang bisa ditemui, terutama di daerah Tugu. Dengan harga sekitar Rp 30,000, gue pun mencoba jasa salah satu street photographer ini dan berfoto bersama keluarga, bertlatarkan Tugu Jogja di sore hari. 





Sementara, Jl Prawirotaman saat ini menjadi salah satu destinasi yang tengah naik daun bagi para wisatawan yang berkunjung ke Jogja. Lokasinya tidak terlalu jauh dari Jl Malioboro, hanya sekitar 2 km dari Jl Malioboro, bisa ditempuh dengan menggunakan becak. Lokasi ini sering dikenal  dengan Kampung Bule, karena memang, cukup banyak turis asing yang tinggal di area ini.  Dibanding Jl Malioboro, Jl Prawirotaman memang lebih sepi, namun tersedia banyak pilihan restoran dan penginapan yang artsy dan kekinian. Salah satu yang paling terkenal adalah Tempo Gelato. 


Selama di Jogja pun, gue memilih menginap di daerah Jl Prawirotaman. Ada 2 hotel yang gue rekomendasikan disini yaitu :


Bangunan hotel sangat eye-catching, disebut juga Hotel Seribu Pintu, karena terdapat hiasan besar yang terbuat dari kumpulan pintu dan jendela pada dinding bagian depan bangunan ini. Kalau kalian cari hotel dengan ambience yang homey, namun tetap kental dengan unsur tradisional nya, kalian bisa coba menginap disini. Dengan konsep yang semi-outdoor dan ditambah banyak pepohonan disini, membuat suasana hotel ini semakin asri. Harganya pun cukup terjangkau, di sekitar Rp 400,000 per malamnya. 







Berikutnya hotel yang namanya semakin terkenal setelah masuk dalam film Ada Apa dengan Cinta 2. Lokasinya masih di Jl Prawirotaman, tidak jauh dari Adhisthana Hotel. Bangunan hotel ini dipenuhi oleh banyak tanaman yang sangat memanjakan mata. Gue sangat impressed dengan konsep eco-conscious yang dimiliki hotel ini, kalian dapat cek di sini untuk penjelasan lebih detail terkait konsep yang dimiliki hotel ini. Bahkan, kalian juga bisa mengunungi creative farming yang tersedia di lantai atas hotel ini. Harga hotel ini juga masih cukup terjangkau, sekitar Rp 500,000 dan sudah termasuk sarapan dengan menu yang cukup variatif untuk 2 orang. Gue pun juga mencoba kolam renang yang dikelilingi dengan tanaman hijau di sekitarnya. Menginaplah saat hari kerja atau di luar musim liburan agar tidak terlalu ramai. Ah, sangat menenangkan. 









Wisata Kuliner!

Maaf, kalian tidak akan menemukan rekomendasi gudeg dalam postingan ini. Hehehe. Sebagai penyuka pedas, salah satu kuliner yang gue rekomendasikan adalah Kandang Ingkung yang berlokasi di Kab Sleman. Berbeda dengan tipe makanan Jogja lainnya yang rasanya lebih ke manis, Kandang Ingkunng menawarkan menu yang berbeda, yaitu ayam ingkung, ayam yang kampung jantan yang disajikan secara utuh (tidak dipotong-potong), kemudian dipadukan dengan nasi rempah, oseng jantung pisang, lalapan, dan sambah, wah juara! Tempatnya juga dipenuhi pohon rindang, sehingga adem dan enak untuk bersantai dengan keluarga. Kalau kalian suka kopi hitam, pasti akan suka ngopi disini, dilengkapi juga dengan aneka gorengan hangat yang bisa kalian beli.  





Sementara kalau kalian cari tempat ngopi, atau nongkrong sambil melihat pemandangan persawahan, gue akan merekomendasikan Ayom Jogja , yang juga masih berlokasi di Kab Sleman. Paduan antara pemandangan sawah dan design yang instagrammable, membuat cafe ini selalu ramai pengjung. Yang menjadi salah satu highlight dari tempat ini adalah, kalian bisa melihat kereta api berlalu lalang yang berpadu dengan pemandangan persawahan. Cantik banget! Menu makanan yang tersedia disini cukup variatif, dari Indonesian sampai Western. Karena gue hanya mencari tempat ngopi di sini, jadi gue hanya memesan kopi dan beberapa camilan. 







Berkunjung ke Tempat Wisata 'Kekinian' di Jogja

Setiap kali berkunjung ke Jogja, pasti ada yang sesuatu yang baru di sana, termasuk tempat wisata. Kali ini gue mencoba untuk datang ke Obelix Sea View yang berlokasi di perbatasan Gunung Kidul dan Bantul. Obelix ini ada 2 ya, kalau kalian cari dengan pemandangan pantai, maka bisa datang ke Obelix Sea View ini. Namun kalau cari yang bernuansa pegunungan, kalian bisa datang ke Obelix Hills yang terletak di Kab Sleman. 

Karena lokasinya di atas tebing, medan untuk ke Obelix Sea View ini cukup menantang, karena terdapat beberapa tanjakan. Karena inilah, kendaraan besar seperti bus tidak direkomendasikan untuk masuk ke Obelix Sea View, namun tersedia shuttle car yang bisa menjemput ke titik pemberhentian bus. Harga tiket masuk Obelix Sea View adalah Rp 30,000 di hari kerja dan Rp 40,000 di hari libur. 

Kalau kalian suka berfoto, kalian akan menemukan banyak spot foto di sini. Dilengkapi juga dengan berbagai spot kekinian seperti ayunan melayang, atau berbaring di atas jaring-jaring dengan berlatarkan pantai selatan. Gue pribadi memilih untuk menikmati pemandangan pantai dari restaurant yang tersedia di dalamnya.  Hal yang istimewa dari tempat ini adalah pemandangan sunset nya! Pemandangan sunset dari pantai selatan dari atas tebing sangatlah indah. Dan semakin malam, lampu di sekitar Obelix mulai dinyalakan dan langit jingga berubah warna menjadi pink keunguan. Salah satu warna langit terindah yang pernah gue lihat. 



 



Itulah beberapa rekomendasi 'wisata santai' yang family friendly di Jogja versi gue. Overall buat gue, Jogja akan selalu jadi destinasi yang mengesankan, apapun tipe wisata yang kalian cari. Kalau kalian sendiri, apa destinasi wisata di Jogja yang jadi rekomendasi kalian? Share di kolom komentar, ya!

No comments:

Post a Comment