Sunday

#TravelwthDis : Open Trip 101!

 Hi, Experience Seekers!

Dibanding dengan pergi tanpa travel, ataupun private trip degan travel – sepertinya open trip masih menjadi salah satu cara traveling yang gue seringkali gue pilih. Selain karena semua sudah diatur & disediakan oleh travel agent, harga yang relatif lebih murah juga menjadi alasan kenapa gue memilih open trip. Gue sudah lebih dari 5x mengikuti open trip, dari destinasi yang dekat seperti Pulau Seribu, destinasi open trip yang paling diminati seperti Banyuwangi & Labuan Bajo, hingga destinasi yang jarang didatangi wisatawan domestik yaitu Tanjung Puting, Kalimantan Tengah. Dalam postingan ini gue akan share serba serbi open trip, seperti alasan gue memilih ikut open trip, pertimbangan dalam memilih trip operator, serta tips-tips agar memiliki pengalaman open trip yang menyenangkan!

Kenapa Memilih Open Trip?

Well, sebelum lebih jauh membahas open trip, gue akan jelaskan dulu sedikit tentang open trip. Open trip sendiri adalah wisata yang diikuti oleh sekelompok orang yang memiliki destinasi yang sama di waktu yang sama, dengan rangkaian agenda dan detail perjalanan yang telah disiapkan oleh trip operator, yang dapat berupa perorangan ataupun perusahaan travel. Yang bisa digaris bawahi dalam definisi tadi, yang sekaligus menjadi pembeda dengan private trip, adalah kata Sekelompok Orang dan Destinasi & Waktu yang Sama. Kalau pada open trip, sekelompok orang yang berasal dari berbagai grup ini mengikuti tanggal yang disediakan oleh trip operator. Dengan adanya penggabungan ini, maka ada pembagian biaya dalam biaya guide, penginapan transportasi, dll sehingga harga yang ditawarkan bisa lebih murah dibandingkan private trip. Sementara kalau private trip, peserta bisa lebih fleksibel menentukan waktu trip, tanpa harus digabungkan dengan orang lain.

Salah satu alasan gue memilih open trip tentunya adalah harga yang ditawarkan. Contoh jika pergi ke Belitung 3D2N dengan trip operator yang sama untuk 3 orang – jika private trip sekitar Rp 1,250,000 per orang nya , sementara jika ikut open trip hanya Rp 900,000 . Total gue bisa hemat hampir Rp 1,000,000 , yang bisa digunakan untuk pengalaman lain seperti extend untuk staycation. Selain harga, tentunya ada alasan lain seperti mencari teman agar trip terasa lebih aman & menyenangkan. Gue ke Belitung bersama orang tua dan sepertinya akan lebih ramai, jika bergabung bersama orang lain. Atau saat gue menghabiskan 3 hari 2 malam di Hutan Kalimantan di Tanjung Puting, gue merasa lebih aman kalau menghabiskannya bersama lebih banyak orang.

Pertimbangan Dalam Memilih Trip Operator

Untuk trip operator sendiri, sebenarnya sudah banyak sekali pilihan trip operator yang sudah cukup besar, baik yang berfokus pada satu destinasi, ataupun yang menyediakan pilihan ke berbagai destinasi. Bahkan ada juga marketplace yang bergerak pada bidang penyediaan open trip, seperti Tripacker & ExploreidPenilaian pertama gue dalam memilih trip operator tentunya dari sosial medianya. Secara harga & itinerary, sebenarnya tidak terlalu berbeda antar operator untuk satu destinasi yang sama. Salah satu hal yang paling gue lihat adalah review peserta sebelumnya baik di kolom komentar, highlight IG Story dan juga tagged photos nya. Gue melihat pengalaman dari peserta trip yang sebelumnya sudah memakai jasa dari trip operator tersebut. Biasanya gue akan memilih beberapa kandidat dan gue hubungi via whatsapp untuk meminta info yang lebh detail. Penilaian berikutnya adalah bagaimana jawaban & informasi dari masing-masing operator, dalam merespon pertanyaan-pertanyaan gue. Sebagai calon klien, sangat boleh untuk kritis & bertanya sedetail mungkin terkait itinerary ataupun fasilitas yang diberikan. Tapi harus tetap dengan sopan, ya! Dalam interaksi itulah, trust akhirnya terbentuk dan gue dapat memutuskan trip operator mana yang akan gue pilih. Beberapa trip yang pernah gue pakai adalah Yuk Banyuwangi , Belitung Lestari Tour , Indie Travel , & Tanjung Puting Tourism . Overall gue cukup puas dengan semua trip operator tersebut.

Penting juga untuk tahu keinginan kalian ya. Kalau kalian tipe yang suka difoto, ataupun membuat  konten untuk sosial media, mungkin bisa menilai juga dari bagaimana hasil foto dari trip operator tersebut. Ada beberapa trip operator yang memberikan jasa tambahan seperti foto dengan menggunakan drone, atau bisa dibuatkan video untuk konten sosial media, dan lain-lain. Atau kalau kalian tipe traveler yang suka dengan konsep sustainability, saat ini juga sudah banyak trip operator yang mulai berfokus ke hal ini. Atau kalau kalian berpergian dengan foreigners, dan membutuhkan guide yang bisa berbahasa asing, ini juga bisa dikomunikasikan ke trip operator nya ya!

Tips!

Well gue bisa bilang kalau gak semua orang akan cocok dengan open trip. Menghabiskan waktu yang cukup panjang bersama orang asing, terlebih jika harus berbagi fasilitas, tentunya tidak semua hal menyenangkan dan banyak yang harus dikompromikan. Beberapa tips yang gue berikan agar bisa enjoy pengalaman open trip kalian

Set your expectation

Ini hal pertama yang harus dilakukan, manage your expectation. Sebenarnya ini berlaku tidak hanya saat open trip, basically dalam semua interaksi kita bersama orang lain. Oke, gue akan ikut open trip. Naik mobil berjam-jam bersama orang lain. Makan di meja makan bersama 10 orang yang baru gue temui. Kamar gue tidak ada kamar mandi dalam sehingga harus berbagi kamar mandi dengan orang lain. Hal-hal ini harus kita sadari dulu di awal sehingga kita akan sadar bahwa akan ada proses komunikasi dan kompromi yang terjadi dengan peserta trip lainnya.

Ingat juga, kalau lo ga sendiri di trip ini. Jadi pastikan untuk mengikuti itinerary yang telah disiapkan. Jangan sampai jadi peserta yang datang terlambat, atau tidak berkumpul kembali di meeting point karena keasyikan explore sendiri. Dan pastikan juga untuk tidak membawa barang terlalu banyak sehingga tidak memenuhi mobil atau kamar yang digunakan bersama.

Be humble

Gak perlu harus jadi talkative, atau jadi orang yang lucu banget kok untuk ikut open trip. Just be humble. Selama open trip, kalian akan berinteraksi dengan orang yang sama selama beberapa hari, kebayang dong pasti akan ada moment krik-krik nya. Kalian bisa menciptakan obrolan ringan sambil menunggu makanan datang, menawarkan snack yang kalian punya saat menghabiskan waktu, ataupun membantu mengambil foto jika ada yang perlu bantuan. Open trip, terutama ke alam, secara otomatis menurut gue mengeluarkan sisi humble gue sih. Kayak pasti ada saling bahu membahu saat trekking dan trek gak mudah, atau tertawa bersama karena geli dan panik saat ada peserta mabok laut karena ombak atau angin laut. Ada juga moment yang membuat hati hangat kaya saling melayani – saling membagikan piring, menuangkan nasi dan lauk pauk saat makan bersama, kemudian membereskannya kembali bersama-sama. Atau moment super seru seperti live music & dangdutan dengan warga lokal di Belitung dan moment karoke dan menari lagu Maumere di phinisi saat gue ke Labuan Bajo.

Have fun but set boundaries

Dari beberapa pengalaman open trip gue – sama sekali tidak ada keharusan untuk melanjutkan interaksi dengan peserta trip lainnya. Ada peserta trip yang gue masih saling follow instagram dan beberapa kali berkomunikasi. Tetapi ada juga yang sempat bertukar akun instagram, namun gue tidak merasa nyaman setelahnya dan gue unfollow. Ada juga yang gue memilih untuk tidak bertukar akun instagram sejak awal.

Dalam interaksi selama open trip juga tentunya ada saling tanya jawab, berfoto bersama, membuat konten sosial media, dll. Kalian boleh banget ya kalau membuat batasan, jika dirasa itu adalah interaksi yang tidak diperlukan atau tidak membuat kalian nyaman. Jika ada saatnya kalian ingin istirahat ataupun ingin menikmati waktu sendiri juga gak apa, coba untuk mengkomunikasikannya dengan tetap sopan, ya.

Jujur buat gue pribadi, open trip yang gue lewati hampir selalu menyenangkan. Sebenarnya banyak foto kebersamaan dengan peserta lain, tapi gak akan gue upload untuk melindungi privacy. Jadi semoga kalian bisa membayangkannya lewat kata-kata yang gue tuliskan di postingan ini. Kalau kalian ada pertanyaan lain seputar open trip, atau ingin berbagi pengalaman seru selama ikut open trip, boleh share di kolom komentar ya!

No comments:

Post a Comment